Monday, October 8, 2012

Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)

 AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif.
 Adapun tahapan – tahapan yang dilakukan dalam metode AHP anatara lain: 
1) Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. 
2) Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama. 
3) Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan
   kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan
   atau kriteria yang setingkat di atasnya. 
4) Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh
   jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan
   n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. 
5) Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya. 
6) Mengulangi langkah 3, 4 dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki. 
7) Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan 
   berpasangan. 
8) Memeriksa konsistensi hirarki. 
Contoh 5 laporan menggunakan metode AHP :
Simulasi untuk memilih pejabat pada sekolah tinggi. Kriteria yang digunakan dalam simulasi pemilihan ini adalah : kemampuan manajerial, kualitas kerja, pengetahuan dan skill, tanggung jawab, komunikasi dan kerjasama, motivasi dan disiplin kerja. Proses penyelesaian metode AHP adalah : 1) Menentukan urutan prioritas kriteria. 2) Menentukan nilai bobot setiap bakal calon. 3) Membuat matriks dengan isi urutan prioritas kriteria dan nilai bobot. 4) Bentuk dihitung dengan metode AHP. Hasil akhir nilai prioritas digunakan sebagai alat pengambilan keputusan pemilihan oleh Ketua Sekolah Tinggi.
Lahan parkir di Universitas Kristen Petra yang terbatas, memerlukan solusi alternatif yang mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi. Permasalahannya, faktor-faktor apa yang menyebabkan mahasiswa memilih menggunakan mobil pribadi daripada alternatif moda. Dengan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda, serta besar pengaruhnya, berbagai alternatif dan kebijakan untuk menurunkan kebutuhan akan lahan parkir, dapat diusulkan dengan lebih efektif.
Beberapa alternatif bahan bakar non fosil dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbaru. Kriteria pemilihan itu seperti :
1) Karakteristik . 
2) Dampak lingkungan. 
3) Komersialisasi. 
4) Pemakaian Energi. 
5) Tingkat Ketersediaan. 
6) Daya Saing. 
7) Kemudahan proses
 Dari ketujuh kriteria tersebut masing-masing perlu ditentukan tingkat kepentingannya, caranya di normalisasi, kemudian dihitung nilai Eigen (l), nilai Indeks Konsistensi (CI) dan Rasio konsistensi (CR) . Jika indeks konsistensi dibandingkan dengan indeks random (RI) akan menghasilkan rasio konsistensi. Karena nilai rasio konsistensi (CR)  0.1.
Untuk memilih personil berkompetensi yang akan diusulkan dalam pengangkatan sebagai fungsional penguji mutu barang (PMB), diperlukan penilaian kompetensi personil yang objektif dengan tetap mempertimbangkan semua kriteria penilaian dengan menggunakan metode AHP . adapun kriteria yang digunakan meliputi : pendidikan dengan bobot prioritas 28,2 %, golongan 16,8 %, diklat PMB 27,5 %, hasil penilaian DP3 4,4%.
Proses pemberian rekomendasi siswa pelatihan diserahkan secara penuh kepada instruktur pelatihan dari setiap kejuruan. Pemberian rekomendasi berdasarkan hasil pengamatan yang banyak kemungkinan terjadi kesalahan. Dengan menerapkan metode AHP maka penilaian tindakan dapat dikaitkan dengan perbandingan bobot kepentingan antara faktor serta perbandingan beberapa alternatif pilihan. Maka diperoleh urutan skala prioritas dari siswa pelatihan yang akan direkomendasikan. 
Daftar Pustaka :
Armadiyah Amborowati. 2006 “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan atau Pejabat Berprestasi dengan Metode AHP”,  Yogyakarta.
Saaty. 2009 “Mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi dengan AHP”, Bandung.
Yulia, Dkk. 2006 “Perancangan dan pembuatan sistem pengambilan keputusan untuk pengembangan produktivitas bahan bakar non fosil”, Jakarta.
Nurhalipah. 2010 “Penerapan metode AHP untuk menganalisa kriteria kompetensi personil terhadap  pengangkatan PMB”, Banjarbaru.
Rusadi Adytia. 2010 “Rekomendasi siswa pelatihan dengan menggunakan metode analytical hierarchy procces”, Banjarbaru.

No comments:

Post a Comment